ANTIHIPERTENSI

kali ini postingan ku untuk belajar kembali pelajaran semester kemarin nhe.. let's read !

Hipertensi atau tekanan darah tinggi  adalah suatu keadaan  dengan tensi (tekanan darah ) yang melebihi batas normal
OBAT-OBAT HIPETENSI
1.    Golongan diuretic
Diuretik meningkatkan pengeluaran garam dan air  oleh ginjal hingga volume darah dan tekanan darah  menurun. Disamping itu berpengaruh langsung terhadap dinding pembuluh, yakni penurunan kadar natrium membuat dinding lebih tebal  terhadap non adrenalin, hingga daya tahnnya berkurang.
Diuretic dibagi menjadi 3  yaitu :
a.    Golongan thiazida
Obat golongan ini bekerja dengan cara menghambat  transport NaCl di tubulus ginjal sehingga  ekskresi Na+  dan Cl-  meningkat contohnya hidroclorothiazida, klotalidon, indapamid, metalazon, ximpamid.

b.    Diuretic kuat
Diuretik kuat bekerja di ansa henle esenden bagian epitel dengan cara menghambat  konstranspor Na+, K+, Cl-, dan menghambat reabsorpsi air dan elektrolit.  Mula kerjanya lebih cepat  dan efek diuretiknya  lebih kuat dari pada golongan thiazid. Oleh karena itu  diuretic kuat jarang digunakan  sebagai antihipertensi kecuali  pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal
Contoh : furosemid, torsemid, burnetanid, asam etakrinat.
  
c.    Diuretic hemat kalium
Penggunaanya terutama dalam kombinasi  dengan diuretic lain untuk untuk mencegah hiperklemia.
Contoh : amilorid, spironoakton, tiamteren.

2.    Penghambat adrenoseptor beta (beta-bloker)
Berbagai mekanisme  penurunan tekanan  darah akibat pemberian betabloker  dapat dikaitkan dengan hambatan reseptor beta antara lain :
a.    Penurunan frekuensi  penurunan jantung  dan kontraktilitas  miokard  sehingga menurunkan  curah jantung.
b.    Hambatan sekresi renin di sek-sel  justaglumeruler ginjal dengan  akibat penurunan  prosuksi angiotensin dua
c.    Efek sentral yang mempengaruhi  aktifitas saraf simpatik, perubahan pada efektifitas neuron adrenergic perifer dan peningkatan  biosintesis prostasiklin.
Contoh
a.    Kardio selektif : asebutolol, akmolol, bisopirolol, metaprolol dll.
b.    Non selektif : alprenolol, nodalol, karteolol, pindolol, propanolol, timlol, dll.
3.    Penghambat adrenoseptor Alfa (alfa-bloker)
Hambatan reseptor alfa menyebabkan vasodilatasi di arterior dan venalo sehingga menurunkan resistensi periffer. Disamping itu  venalo sehingga menurunkan resistensi perifer.  Disamping itu  venodilartasi  menyebabkan aliran balik vena berkurang yang selanjutnya menurunkan curah jantung.
Contohnya prazosin, terazosin, bunazosin, doksazosin.dll.

4.    Zat-zat dengan kerja pusat
Agonis alfa adrenergeik menstimulasi reseptor alfa 2 adrenerg yang banyak sekali terdapat di susunan saraf pusat (otak dan medulla).  Akibat perangsangan ini melalui  suatu mekanisme  feedback negative, antara lain aktifitas saraf adrenerg perifer dikurangi.
Contoh obat : klonidin dan moxonidin, metildopa, dan guanfasin.

5.    Antagonis kalsium
Antagonis Ca menghambat pemasukan ion. Ca ekstra sel ke dalam sel dengan demikian dapat mengurang  penyaluran implus dan kontraksi myocard serta dinding pembuluh. Senyawa ini tidak mengurangi kadar  Ca di plasma. Antagonis kalsium  dapat dibedakan  menjadi 2 kelompok yakni:
a.    Ca-Over-laad-bloker, yang melawan kenaikan kadar Ca berllebihan didalam sel. Misalnya flunarizin .
b.     Ca-Entri-blokers yang menghambat pemasukan kalsium kedalam sel myocard dan otot polos dinding anterior  yanag terangsang dan  dengan demikian  mencegah kontraksi  dan vasokontriksi. Contoh obat nifedipin, nicardipin.

6.    Penghambat system renin angiotensin(SRAA)
a.    Penghambat angiotensin converting enzyme (ACE inhibitor)
ACE inhibitor menghambat perubahan AT I menjadi AT II sehingga terjadi vasodilatasi  atau penurunan sekresi  aldosteron. Selain itu degradasi bradikinin  juga dihambat  sehingga kadar  bradikinin dalam darah  meningkat dan berperan dalam efek vasodilatasi  (ACE inhibitor). Vasodilatasi secara langsung akan  menurunkan tekanan darah, sehingga berkurangnya aldosteron. Akan enyebabkan ekskresi air, natrium dan retensin kalium.
Contoh : kaptopril,  benezepril, fisolnipril, lisiniprol, quinapril, remipril, imidapril,dll.

b.    Angiotensin reseptor angiotensin II (angiotensin receptor bloker, ARB)
ARB sangat selektif menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi dengan kadar renin tinggi, tapi kurang efektif pada  hipertensi dengan kadar renin yang rendah. Pemberian ARB menurunkan  tekanan darah tanpa mempengaruhi frekuensi denyut jantung. Contoh obat : lasortan, valsartan, irbesartan, felmisartan.dll

7.    Vasodilator

Zat-zat yang berkhasiat vasodilatasi langsung terhadap arteriole dan dengan demikian  menurunkan tekanan darah tinggi. Contoh obat hidrolazin, dinidrolazin, minoksidil.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Template Copy by Blogger Templates | BERITA_wongANteng |MASTER SEO |FREE BLOG TEMPLATES