Nasihat
Untuk Penghafal Al Quran 1 (Yang Harus Dilakukan Pertama Kali)
Pertanyaan :
Perkara apakah yang pertama kali yang harus dilakukan orang yang ingin
menghafal Al Qur’an?
Jawaban :
Merupakan satu keharusan bagi seseorang yang beramal dengan suatu amalan adalah
menghikhlaskan amalan itu karena Allah subhanahu wa ta’aala. Allah
berfirman :
وَمَا
أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاء
وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
“Padahal mereka tidak diperintah
melainkan supaya beribadah kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya
mengikhlaskan amalan itu karena-Nya.” (Qs. Al Bayinah : 5)
Kemudian bersungguh sungguh untuk
meluruskan niat dan tujuannya, karena amalan tanpa ikhlas tidak akan diterima
disisi Allah. Rasulullah -shalallahu ‘alayhi wa sallam- bersabda:
إنّ
الله عزّ و جلّ لا يقبل من العمل إلّا ما كان خالصا و ابتغي به وجه الله
“Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla
tidak akan menerima amalan kecuali ikhlas dan mengharap Wajah Allah” (Diriwayatkan An Nasaa’i dan Al Hafidz Ibnu Hajar
berkata sanadnya bagus)
Menghafal kitabullah termasuk amalan
dan ibadah yang paling tinggi dan paling utama maka harus ikhlas karena wajah
Allah dan mengharapkan negeri akhirat, bukan karena ingin pujian manusia, pamer
dan ingin terkenal. Sesungguhnya barang siapa yang tidak ikhlas karena Allah
maka dia berdosa dan berhak mendapatkan hukuman, sebagaimana terdapat (dalam
riwayat) tentang orang yang pertama kali dinyalakan api neraka untuknya yaitu
orang yang menghafal AlQur’an agar dikatakan sebagai Qori’
Dalam hadits Qudsi yang diriwayatkan
oleh Al Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah -radhiyallahu ‘anhu- dia
berkata, Rasulullah -shalallahu ‘alayhi wa sallam- bersabda:
أنا
أغني الشركاء عن الشرك, فمن عمل عملا أشرك فيه غيري معي تركته و شركه
“Allah ‘azza wa jalla berfirman: Aku
paling tidak butuh pada sekutu maka barangsiapa mengerjakan amalan dalam
keadaan menyekutukan-Ku dengan selain-Ku, Aku tinggalkan dia dan sekutunya.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dan hendaklah seorang muslim
bersemangat untuk menjad ahli Al Qur’an. Mereka itulahAhlullah dan
orang orang yang istimewa-Nya. Dan hendaklah mereka menjadi sebaik-baik
manusia, dimana Nabi -shalallahu ‘alayhi wa sallam- memuji mereka
sebagaimana dalam hadits yang shahih, beliau bersabda:
خيركم
من تعلّم القرآن و علّمه
“Sebaik baik kalian adalah orang
yang mempelajari AlQur;a dan mengajarkanny.” (HR Bukhari)
***
artikel muslimah.or.id
Diambil dari kumpulan pertanyaan yang ada di dalam benak orang-orang yang ingin
menghafal Al Qur’an yang ditulis oleh Muhammad Taqiyyul Islam dalam buku beliau
:الأجوابة الحسان لمن أراد بحفظ القرآن
0
Nasihat
Untuk Penghafal Al Quran 2 (Waktu Yang Dibutuhkan Untuk Menghafal)
Pertanyaan
Berapa
lamakah seorang pelajar menghabiskan waktu untuk menghafal Kitabullah?
Jawaban
Seorang
pelajar dalam menghafal AlQur’an membutuhkan waktu yang berbeda beda, sesuai
dengan perbedaan kecerdasan dan kemampuan pelajar tersebut. Pelajar yang cerdas
mampu menghafal Al-Qur’an Al-Kariim selama tidak kurang 4 bulan dengan syarat
pelajar tersebut memusatkan dan mencurahkan seluruh tenaga dan waktunya untuk
menghafal Kitabullah dengan sungguh sungguh.
Adapun
untuk pelajar yang tingkat kecerdasannya sedang, membutuhkan waktu 1 tahun
untuk menghafal Al Qur’an. Sedangkan pelajar yang lemah tingkat kecerdasannya
membutuhkan waktu sesuai tingkat kesungguhan dan kemampuannya. Dan tidak ada
batasan waktu tertentu.
Pertanyaan
Apakah
memahami makna dan kata kata merupakan syarat bagi orang yang membaca AlQur’an?
Jawaban
Tidak diragukan lagi bahwa merenung dan memahami makna makna Al
Qur’an merupakan tingkatan yang paling tinggi dan hal inilah yang diinginkan
dan dituntut. Akan tetapi orang yang membaca Kitabullah (dengan) tidak
mengetahui artinya bukan berarti (kemudian) dia meninggalkan bacaan AlQur’an
dan hafalannya. Maka membaca Al Qur’an itu ibadah, terlepas dari tadabbur (merenungkan
maknanya). Allah ‘azza wa jalla berfirman:
لَقَدْ مَنَّ اللّهُ عَلَى الْمُؤمِنِينَ إِذْ
بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولاً مِّنْ أَنفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ
وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِن كَانُواْ مِن
قَبْلُ لَفِي ضَلالٍ مُّبِينٍ
“Sungguh
Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah
mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang
membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan
mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum
(kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata”
Ali Imran : 164
Di dalam ayat ini diketahui bahwa berbeda antara membaca dan
mempelajari maknanya. Firman Allah “yang
membacakan kepada mereka ayat ayat Allah” dan
Firman-Nya : “dan mengajarkan
kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah.” Sebagaimana yang telah
ma’ruf bahwa bacaan satu huruf dari Kitabullah merupakan satu kebaikan. Dan
diantara huruf huruf ini adalah huruf huruf yang terpisah, yang tidak ada
seorang pun yang mengetahui maknanya menurut pendapat yang shahih. Rasulullah shalallahu ‘alayhi wasallambersabda,
“Barang siapa yang membaca
satu huruf dari Al-Qur’an maka baginya kebaikan sepuluh kali lipat, aku tidak mengatakan
Alif Lam Mim satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, Mim satu
huruf.” (Shahih
HR.Tirmidzi)
Dan Rasulullah -shalallahu ‘alayhi wa
sallam- tidak memberi syarat kepada orang yang membaca Al-Qur’an untuk
memahami makna-makna dari huruf huruf (yang dibaca) terlebih dahulu agar
dirinya mendapatkan pahala. Hal tersebut diperjelas dengan banyaknya orang
orang Ajm (orang
orang yang bukan arab) mereka tidak mengetahui makna Al Qur’an Al Karim dan
tidak mengetahui makna Al Fatihah, bersamaan dengan itu tidak ada satupun dari
kalangan ulama yang mengatakan bahwa shalat mereka bathil (tidak sah) dengan
sebab mereka tidak paham terhadap makna Al Quran Al Karim. Sebagaimana tidak
pantas bagi mereka menghafal kitab Allah ‘azza
wa jalla.
***
artikel muslimah.or.id
Disalin dari buku Keajaiban Hafalan – Bimbingan bagi yang ingin menghafal Al
Qur’an oleh Abdul Qoyyum bin Muhammad bin Nashir As Sahaibani Muhammad Taqiyul
Islam. Pustaka Al Haura’
Nasihat
Untuk Penghafal Al Quran 3
Pertanyaan:
Saya
ingin menghafal Kitabullah, maka apa nashihat anda untuk mewujudkannya?
Jawaban :
Kami
nasihatkan kepada Anda secara umum dengan beberapa hal:
1. Mengikhlaskan
niat karena Allah.
2. Dengan
menghafal Qur’an, engkau mengharapkan Wajah Allah dan negeri akhirat.
3. Engkau
kuatkan kemauan yang sempurna untuk menyelesaikannya.
4. Engkau
memilih seorang guru yang kuat hafalannya, teliti dan senantiasa memantaumu
dalam menghafal serta sekaligus senantiasa memberi semangat kepadamu.
5. Engkau
curahkan waktu pada setiap harinya untuk menghafalnya seperti waktu Magrib atau
Ashar dan jangan ada perkara lain yang menyibukkanmu.
6. Engkau
senantiasa mengharapkan pahala dan balasan dari Allah dan hadirkanlah dalam
benakmu hadits nabi -shalallahu ‘alayhi wasallam-
خيركم من تعلّم القرآن و علّمه
“Sebaik baik kalian adalah
orang yang mempelajari AlQur;a dan mengajarkanny.” (HR
Bukhari)
***
artikel muslimah.or.id
Disalin dari buku Keajaiban Hafalan – Bimbingan bagi yang ingin menghafal Al
Qur’an oleh Abdul Qoyyum bin Muhammad bin Nashir As Sahaibani Muhammad Taqiyul
Islam. Pustaka Al Haura’
Nasihat
Untuk Penghafal Al Quran 4 (Mungkinkah Orang Yang Lemah Kecerdasannya Menghafal
Al Quran?)
Pertanyaan :
Apakah
mungkin bagi seorang pelajar yang lemah kecerdasannya untuk menghafal Al
Qur’an?
Jawaban :
Sebagian
para pelajar ragu terhadap diri mereka sendiri bahwasanya mereka tidak mampu
menghafal Al Qur;an disebabkan karena persiapan kecerdasan mereka yang lemah,
atau sebagian para pelajar cerdas namun meninggalkan Al Qur’an dan tidak
menghafalnya, akan tetapi kita katakan:
Memungkinkan
bagi pelajar yang lemah kecerdasannya untuk menghafal Al Qur’an dengan cara
membatasi diri dalam sehari sesuai dengan kemampuannya. Kemudian muraja’ah
(mengulang kembali) hafalan hari yang lalu dan mengikat hafalan yang lalu
dengan yang selanjutnya, maka dia menghafal Al Qur;an sesuai dengan kadar
kemampuannya.
Manakala
pelajar tersebut memiliki kesungguhan yang besar, dia akan mendapatkan pahala
yang besar sesuai dengan tingkat kesungguh sungguhan dan ketekunan
mereka. Dan betapa banyak mereka yang lemah tingkat kecerdasannya hafal Kitab
Allah sementara mereka bukanlah orang orang yang cerdas.
Untuk
mendapatkan manfaat bagi pelajar yang lemah kecerdasannya, orang yang sudah tua
umurnya dan pekerja yang sibuk, untuk memulai menghafal dari Juz ‘Amma (Juz 30)
kemudia Juz Tabaarak (Juz 29), demikianlah, mereka memulai hafalan yang paling
mudahm dan dengan hal ini mereka membiasakan diri untuk menghafal hingga sampai
pada surat surat yang panjang.
***
artikel muslimah.or.id
Disalin dari buku Keajaiban Hafalan – Bimbingan bagi yang ingin menghafal Al
Qur’an oleh Abdul Qoyyum bin Muhammad bin Nashir As Sahaibani Muhammad Taqiyul
Islam. Pustaka Al Haura’
Nasihat
Untuk Penghafal Al Quran 5 (Hafalan Cepat Lupa)
Pertanyaan:
Sebagian
pelajar, mereka menghafal AlQur’an dengan cepat dan sepat pula lupanya,
bagaimana solusi dari permasalahan ini?
Jawaban :
Seorang
pelajar yang menghafal Al Qur’an dengan cepat dan cepat pula lupanya, maka
sungguh dia telah menghafal dengan hafalan yang jelek, oleh karena ini ia cepat
lupa dan hafalannya semata mata menyebutkan makna makna dan solusinya adalah
dengan memantabkan hafalan dan bersungguh sungguh padanya hingga tidak lupa
dengan cepat.
Adapun
cara yang paling baik bagi para pelajar semacam ini adalah mereka
memperdengarkan kepada ustadz apa yang mereka hafal pada hari itu dan hari hari
yang lalu, demikianlah pada setiap hafalah hingga terikat dan terpatri hafalan
yang telah lalu dengan hafalan yang sesuai.
***
artikel muslimah.or.id
Disalin dari buku Keajaiban Hafalan – Bimbingan bagi yang ingin menghafal Al
Qur’an oleh Abdul Qoyyum bin Muhammad bin Nashir As Sahaibani Muhammad Taqiyul
Islam. Pustaka Al Haura’